TERAPAN GEOLOGI GUNUNG API DALAM GEOKONSERVASI, GEOHERITAGE DAN GEOWISATA DI DAERAH IMOGIRI DAN PLERET KAB. BANTUL, YOGYAKARTA

Mulyaningsih, Sri (2018) TERAPAN GEOLOGI GUNUNG API DALAM GEOKONSERVASI, GEOHERITAGE DAN GEOWISATA DI DAERAH IMOGIRI DAN PLERET KAB. BANTUL, YOGYAKARTA. Penelitian Unggulan Perguruan Tinggi.

[img]
Preview
Text (Laporan Penelitian)
laporan PTUPT 2018-2019.pdf - Accepted Version

Download (15MB) | Preview
[img]
Preview
Text
terapan penelitian_hasil review1.pdf - Accepted Version

Download (1MB) | Preview
[img]
Preview
Text
hasil review 2 PTUPT 2019.pdf - Accepted Version

Download (378kB) | Preview
[img]
Preview
Text
peer review penelitian PTUPT 2020.pdf - Accepted Version

Download (1MB) | Preview

Abstract

Daerah Giriloyo adalah bagian yang sangat penting bagi masyarakat Imogiri, Kabupaten Bantul, DIY. Kawasan ini memiliki sejarah budaya yang tak-terpisahkan dari Kraton Ngayogyokarto karena makam Sunan Cirebon (tamu kehormatan Kraton) dan Panembangan Jimbun (paman Sultan Agung Hanyokrokusumo) berada di area ini. Sayangnya, kawasan ini hampir tiap tahun terjadi gerakan massa, yang berpotensi bahaya bagi masyarakat yang tinggal di sekitarnya. Di samping sejarah budaya, wilayah ini juga memiliki potensi geologi gunung api yang unik, yaitu sebagai gunung api purba pra- Formasi Semilir, berumur Oligosen Akhir hingga Miosen Awal . Oleh usianya yang lebih tua dan perkembangan tektonik yang sangat panjang, Gunung Api purba Giriloyo telah terdeformasi lanjut sehingga sangat rentan terhadap bahaya gerakan massa dan gempa bumi. Langkah konservasi geologi sangat dibutuhkan sinergi dengan potensi sumber daya yang dimiliki. Tujuan penelitian adalah melakukan identifikasi potensi positif dan negatif daerah Giriloyo untuk dilakukan pembobotan geoteknis menggunakan pendekatan pemahaman geologi gunung api. Metode penelitian yang digunakan adalah pemetaan geologi gunung api permukaan dan bawah permukaan, diikuti dengan pemetaan geologi teknik dan geologi struktur; dilanjutkan dengan pembobotan geoteknis untuk mendeskripsi potensi geologi yang dimiliki. Pengamatan dan pengukuran data geologi utamanya dilakukan di sepanjang Sungai Cengkehan-Giriloyo. Secara umum daerah kajian membentuk bentang alam perbukitan yang memanjang dari baratdaya ke timurlaut. Pada bagian tengah bentang alam tersebut, tepatnya di sebelah utara puncak Gunung Sudimoro (+ 507 m), membentuk struktur melingkar yang membuka ke arah baratlaut. Struktur melingkar ditandai dengan pola kontur rapat pada daerah bukaan, kemudian membelok ke arah timurlaut membentuk gawir Mangunan-Sudimoro. Arah bukaan di bagian barat dibatasi oleh Gunung Makbul (+ 339 m) dan di bagian timur Gunung Becici (+ 306 m). Di dalam struktur bukaan terdapat bukitbukit yang tersusun atas breksi batuapung dan tuf lapilli Formasi Semilir. Pola aliran yang berkembang adalah sub dendritik. paleogeografi Pegunungan Selatan bagian barat terdapat kerucut komposit gunung api purba Giriloyo-Gunung Gede dan di bagian tengah Gunung api Purba Dengkeng-Pucung. Bersamaan dengan itu di daerah Tegalrejo (Gunungkidul) terjadi pengendapan Formasi Kebo-Butak dan vulkanisme bawah laut (Mulyaningsih., 2016). Keadaan ini menjawab hipotesis bahwa Perbukitan Sudimoro, yang di dalamnya terdapat Bukit Giriloyo merupakan gunung api dengan lingkungan laut dalam sebagai bagian dari busur gunung api (intra-arc volcanism) yang seumur dengan gunung api penghasil Formasi Kebo-Butak di Gunungkidul. Aktivitas gunung api tersebut bisa jadi berlangsung dalam waktu yang panjang, sehingga menghasilkan endapan-endapan mineral sulfidasi. Namun karena berada di bawah laut maka sering berasosiasi dengan endapan sedimen klastik yang bersifat karbonatan. Perlapisan batuan klastika gunung api fraksi halus hingga kasar berwarna gelap kaya bom gunung api di Dusun Cengkehan yang makin mengkasar ke Giriloyo dan tempat-tempat lain di wilayah Kecamatan Imogiri, yang berumur N5-N9 (Miosen Bawah), mengindikasikan bahwa aktivitas gunung api tersebut setidaknya bersumber di sputaran Giriloyo. Dari gravity di Giriloyo dan sekitarnya menampakkan 3 puncak nilai anomali Bouguer 1,3-1,9 mGal (warna merah-pink). Di antaranya terdapat cekungan-cekungan dengan nilai anomali rendah (-2,1 mGal warna biru). Tinggian gravity diinterpretasi sebagai tubuh batuan intrusif / batuan beku, sedangkan rendahan gravity diinterpretasi sebagai cekungan. Cekungan sedimen yang selanjutnya terisi oleh batuan sedimen tersebut berada di antara tinggian-tinggian batuan beku. Selain diinterpretasi sebagai batuan beku, iv nilai gavity tinggi juga dimungkinkan tersusun atas batuan asal magmatik yang lain, seperti aglomerat, breksi vulkanik dan batuan vulkaniklastik yang lain. Data hasil pengukuran mikroseismik di Watulumbung, dengan litologi yang terddiri atas batuan beku (lava, intrusi dan aglomerat), menjumpai bidang lemah di bagian selatan, yang makin ke utara makin kuat. Bidang lemah tersebut memiliki arah orientasi barat-timur, serta di bagian tengah terdapat tinggian yang sepertinya berhubungan dengan kondisi litologi secara detail. Nilai kerapatan seismik mikro di bagian barat bahkan membentuk tinggian dengan 2 puncak utara dan selatan, mengindeikasikan sebagai tubuh batuan resisten, yaitu intrusi. Pembobotan geoteknis telah dilaksanakan dan merekomendasikan bahwa Daerah Giriloyo dapat dikembangkan sebagai kawasan cagar geologi dan cagar budaya, yang dikemas sebagai kawasan wisata edukasi berbasis geologi gunung api purba. Dalam rangka meningkatkan bobot kelayakan dan daya dukung teknis daerah, dilaksanakan konservasi geologi, yaitu dalam bentuk pelandaian lereng dengan metode terasiring dan pembuatan taman bambu. Untuk menahan gerakan massa yang telah dan sedang berlangsung dilakukan pemasangan talud / tanggul penahan dan grouting (penyuntikan beton). Potensi daerah berupa data geologi gunung api yang lengkap untuk gunung api tipe strato, merupakan potensi positif yang dapat dikembangkan sebagai kawasan edukasi geologi gunung api purba tingkat lanjut. Melalui perencanaan yang baik dan sinergi, pengelolaan geokonservasi dapat dikemas dalam bentuk taman edukasi geologi gunung api, dengan wisata minat khusus. Sinergitas potensi budaya, potensi geologi dan langkah konservasi geologi dapat menjadikan daerah Giriloyo-Cengkehan menjadi wilayah kunjungan pariwisata minat khusus utama di Yogyakarta, sehingga taraf hidup masyarakatnya menjadi terangkat. Luaran penelitian pada tahun pertama ini adalah teknologi tepat guna berupa outbond dan ekowisata Cengkehan-Giriloyo, yang kini telah kembangkan dengan nama “OUTBOND DAN PASAR TRADISIONAL SOR WET JATI”; blue print MASTER PLAN GEOKONSERVASI, GEOWISATA DAN GEOHERITAGE; Paten sederhana yang sudah didaftarkan berjudul DESAIN PERENCANAAN MUSEUM GEOLOGI GUNUNG API PURBA GIRILOYO; Karya Intelektual: MASTER PLAN GIRILOYO OUTBOND (TAMAN BERMAIN). Luaran sebagai invited speaker telah dilaksanakan pada PERTEMUAN ILMIAH TAHUNAN IKATAN AHLI GEOLOGI INDONESIA pada 30 Oktober-1 November 2018; keynote speaker pada seminar nasional APLIKASI GEOLOGI PADA PENGEMBANGAN GEOWISATA (GEOTOURISM) DI INDONESIA” pada 5 Juli 2018 di Fakultas Teknologi Kebumian dan Energi Universitas Trisakti; dan Draft BUKU PANDUAN GEOWISATA, yang saat ini tengah ditelaah di BAPPEDA Bantul. Luaran tambahan yang telah dihasilkan adalah publikasi ilmiah pada jurnal internasional berreputasi pada Indonesian Journal on Geoscience: telah direview dua kali; publikasi ilmiah pada jurnal nasional tak-terakreditasi pada Jurnal Riset Daerah; dan publikasi pada jurnal nasional terakreditasi pada JOURNAL OF GEOSCIENCE, ENGINEERING, ENVIRONMENT, AND TECHNOLOGY yang kini sedang dilakukan review. Rencana penelitian lanjutan untuk tahun kedua dengan luaran wajib paten, blue print peta perencanaan geowisata, purwarupa maket geowisata, model penanggulangan bencana geologi, dan kebijakan / manajemen / pengelolaan geowisata dan bencana geologi. Teknologi Tepat Guna yang akan dihasilkan adalah dalam bentuk teknologi terapan dalam rangka pengadaan museum geologi gunung api dan aplikasinya pada goheritage Watulumbung; dengan tingkat kesiapan teknologi level 4. Untuk mendapatkan luaranluaran tersebut, diperlukan perluasan area penelitian dari tahun pertama ke arah baratlaututara- timurlaut, yaitu di Bukit Makbul-Pucung dan Wonolelo-Segoroyoso (di Kecamatan Pleret). Bukit Makbul adalah bagian dari Perbukitan Sudimoro, yang memiliki morfologi v kubah dengan tingkat kekasaran sedang, yang diduga sebagai fasies pusat gunung api, sehingga resistensinya sangat tinggi. Pada tahun kedua fokus bahasan akan mengkaji secara geoteknis untuk menghitung dan membuat disain teknis terperinci untuk terasiring, talud / tanggul penahan, geowisata (termasuk museum geologi gunung api) dan menyelesaikan usulan geoheritage ke Badan Geologi Bandung.

Item Type: Article
Subjects: Q Science > QE Geology
Divisions: Fakultas Teknologi Mineral > Teknik Geologi (S1)
Depositing User: Novri Aditya Nugroho
Date Deposited: 06 Jul 2021 06:12
Last Modified: 15 Oct 2021 03:29
URI: http://eprints.akprind.ac.id/id/eprint/254

Actions (login required)

View Item View Item